Insomnia dan Cara Pencegahannya

Tidur merupakan salah satu kebutuhan manusia. Setelah menjalankan berbagai kegiatan seharian, kita membutuhkan tidur yang cukup  untuk memulihkan kondisi tubuh. Seseorang yang tidak mampu
menjalani proses tidur dengan baik disebut mengalami insomnia. Pengertian insomnia adalah perasaan tidak nyaman atau kurangnya tidur yang berkualitas karena satu atau beberapa hal berikut:
kesulitan dalam memulai tidur, mempertahankan tidur, bangun tidur terlalu dini atau tidur yang tidak menyegarkan selama 1 bulan atau lebih. Kesulitan tidur ini dapat menyebabkan gangguan klinis yang
signifikan seperti kelelahan, kurang konsentrasi, tidak merasa  segar dan nyaman selama menjalani kegiatan.

Setiap orang pada dasarnya pernah mengalami insomnia. Akan tetapi, perempuan, lansia, dan penderita depresi tampak lebih sering  mengalami insomnia. Selain itu, faktor seperti stres, kecemasan, masalah medis atau penggunaan obat tertentu dapat membuat orang  mengalami insomnia. Konsekuensi dari insomnia sangat banyak. Misalnya, orang yang kurang tidur kemudian mengendarai mobil dapat mengalami kecelakaan fatal. Kurang tidur juga dapat  menimbulkan masalah pernikahan dan keluarga karena orang yang  kurang tidur lebih cepat marah. Kehilangan jam tidur meskipun sedikit pun dapat berakibat pada menurunnya semangat, kinerja,
produktivitas, keterampilan berkomunikasi dan kesehatan secara umum.

Penyebab Insomnia

Hasil penelitian menyatakan bahwa penyebab insomnia yang utama  adalah permasalahan emosional, kognitif, dan fisiologis. Ketiganya berperan terhadap kebiasaan yang kurang sehat sehingga dapat
menimbulkan insomnia. Insomnia juga bisa disebabkan berbagai faktor, seperti hormonal dan obat-obatan. Bisa juga karena faktor dari luar. Misalnya: tekanan lingkungan, suasana kamar tidur yang tidak nyaman, jet lag atau perubahan waktu tidur karena harus kerja malam.  Selain itu, kopi dan teh yang mengandung kafein, tembakau yang mengandung nikotin, alkohol adalah contoh bahan yang dapat menimbulkan kesulitan tidur.

Penanganan Insomnia

Kesulitan tidur yang terjadi beberapa hari tidak perlu mendapatkan penanganan khusus. Misalnya, kesulitan tidur karena perubahan jadwal dan jet lag karena pada akhirnya akan kembali normal. Meski kurang disarankan, obat tidur boleh diminum jika terus-menerus  mengalami kurang tidur dan
penurunan kinerja. Hal ini karena obat tidur dapat menimbulkan efek samping.  

Penanganan kesulitan tidur yang lebih dari sebulan dimulai dari mengidentifikasi, mengurangi dan menghentikan perilaku yang dapat memperburuk kondisi. Jika ada masalah psikologis atau emosi,
disarankan untuk melakukan konseling untuk mencari solusi. Berbagai terapi perilaku dan kognitif, seperti relaksasi, pembatasan tidur dan mengatur kembali waktu tidur dapat membantu untuk tidur yang lebih berkualitas.