Ada beberapa kerajaan yang memerintah di Afrika Utara. Ada yang sampai meluas ke Andalusia da Sicilia, ada juga yang mendirikan beberapa pusat kekuasaan di tepi-tepi pantai lautan putih. Baik sebagai bani Aghlab, bani Idris, Murabitin, Muwahhidin, bani Maryan dan lain-lain.
BANI IDRIS
Keturunan ‘Ali bin Abu Thalib yang turut ke negeri Maghribi, timbullah seorang bijaksana dan cerdik, namanya Idris. Dia mendirikan kekuasaan dan meneguhkan kedudukan sehingga dikuasainya negeri Talsaman dan seluruh Maghribi Al-Aqsa. Lebih kurang 263 tahun bani Idris memerintah. Dua kerajaan yang menjadi lawannya adalah kerajaan ‘Ubaidiyun di Afrika dan bani Umaiyah di Andalusia.
MURABITIN
Murabithun adalah salah satu dinasti islam yang berkuasa di Maghribi.Mulanya mereka hanya sekelompok orang yang tinggal di ribat (semacam madrasah).Asal-usul mereka dari dinasti Lemtuna,salah satu puak dari suku Senhaja.Berawal dari sekitar 1000 anggota pejuang mereka terus mengajarkan islam dengan mengajak suku-suku lain menganut agama Islam.Wilayah mereka meliputi Afrika Barat Daya dan Andalus.Pada mulanya merupakan gerakan keagamaan yang kemudian berkembang menjadi gerakan religio militer.mereka dipimpin oleh seorang guru spiritual yaitu Abdullah ibn Yasin dan seorang komandan militer.,Yahya ibn Umar.Pada masa pemerintahan ini berhasil menaklukkan wilayah kekuasaan kerajaan Sijilsamat sanpai ke daerah Adi Wara.setelah pemerintahannya,ia digantikan oleh Abu Bakar yang meneruskan gerakan penaklukan sampai ke Maroko.sejak saat itu beliau memegang kekuasaan penuh dan lambat laun mengembangkan system kesultanan.Sepeninggalnya digantikan oleh Abu Ya’kub Yusuf ibn Tasyfin.Pada masanya dibangun sebuah kota bernama Marakesy sebagai ibukota pemerintahan.ia juga memerintahkan beberapa pejabat untuk menduduki jabatan gubernur pada wilayah taklukan,sementara ia sendiri memerintah di Maroko.Pada masa ini dinasti Murabithun mengalami kejayaan.Puncak prestasi lainnya yaitu keberhasilannya menyeberang ke Spanyol.Keberangkatannya ke Spanyol atas undangan amir Cordova,Almu’tamid ibn Abbas,yang terancam kekuasaannya oleh raja Alfonso VI(raja Leon Castilia).Dalam pertempuran ini ia berhasil mengalahkan Raja Alfonso VI pada tahun 1086 M selanjutnya berhasil merebut Granada dan Malaga.Muali saat itulah ia memakai gelar Amir Al-Mukminin.
Ketika Yusuf meninggal,ia mewariskan kekuasaan kepada anaknya,Ali ibn Yusuf untuk melanjutkan pemerintahan dinasti ini.pada awalnya ia berhasil mengalahkan Raja Alfonso VI yang kembali menyerang pada tahun 1108 M.Namun lambat laun dinasti ini mengalami kemunduran dalam memperluas wilayah.Hal ini disebabkan perubahan sikap mental mereka yaitu menghadapi kemewahan yang berlebihan yang mengubah sikap mereka yang awalnya keras menjadi lemah lembut.mereka telah dibutakan oleh kemewahan materi.Puncaknya,Ali mengalami kekalahan pada pertempuran yang terjadi di Cuhera pada tahun 522 H/atau 1129 M, dan sejak itu kekuasaannya terus berangsur-angsur melemah.Menjelang pertengahan abad XII dinasti Murabithun mulai retak.Di Spanyol Muluk Al-Thawaif menolak kekuasaannya.Di Maroko sebuah gerakan keamanan mulai mengingkari kekuasaan dinasti ini.
Kelemahan-kelemahan yang berakhir pada kehancuran dinasti ini disebabkan oleh:
1. Lemahnya disiplin tentara dan merajalelanya korupsi melahirkan disintegrasi.
2. Berubahnya watak keras pembawaan Barbar menjadi lemah ketika memasuki kehidupan Maroko dan Andalus yang mewah.
3. Mereka memasuki Andalus ketika kecemerlangan intelektual kalangan Arab telah mengganti kesenangan berperang.
4. Kontak dengan peradaban yang sedang menurun dan tidak siap mengadakan asimilasi.
5. Dikalahkan oleh dinasti dari rumpun keluarganya sendiri yaitu Muwahhidin.
Adapun peranan dari Murabithun ini adalah
1. Mempersatukan bangsa Barbar yang menganut berbagai paham seperti Khawarij,Syiah,Sunni,dan sufi dalm satu kesatuan.
2. Pelarangan terhadap minuman keras,penghancuran instrument music,menghapus pungutan illegal,menerapkan hukum islam tentang bagian rampasan perang.
3. Membantu kaum Sunni melawan Syiah dan Khawarij.
4. Penguasa-penguasanya menjadi pendukung para penulis,filosof,para penyair,dan arsitektur bangsa Spanyol.
5. Membangun kota Marakesy menjadi ibukota kerajaan dan pusat keagamaan.
6. Sebagai yang pertama dalam pembuatan dinar menggunakan huruf Arab dengan tulisan Amir Al-Mukminin dibagian depan mencontoh uang Abbasiyah yang bertuliskan kalimat iman dibagian belakang.
KERAJAAN MUWAHHIDIN
Muncul sebagai aksi dari Al-Muralithun yang telah melakukan banyak penyimpangan dalam aqidah berkembang di Afrika utara berpusat di marakesy dan sebagian wilayah andalus( spanyol). Marakesy pada masa itu berpungsi sebagai pusat aktivitas politik, kehidupan social dan kebudayaan. Kondisinya digambarkan oleh ibn abi zar tidak kalah pentingnya dengan Baghdad pada masa awal abbasiyah.
Pada masa akhir murbbitun, Abdullah ibn tumart, seoarang sufi masjid cordova, melihat sepak terjang kaum murabbitun, yang ingin memperbaikinya. Kemudian berangkat ke Baghdad menembah ilmu kepada imam al-ghazali. Setelah dirasa memadai ia kembali, tinggal di maroko. Di situ ia mulai mengkritik dan mencela perbuatan raja-raja murabbitun yang bersalahan dengan syariat agama islam, yang menurut fahamnya tidak mengikuti sunnah rasul. Ia mendawakan dirinya sebagai Al-mahdi yang akan membangkitkan kebenaran dan keadilan. Maka banyaklah pengikutnya. Setelah banyak pengikutnya ia mempropagandakan ajarannya yang berfaham tauhid, menentang kekafiran dan pengikutnya di sebut muwahidun ( bala tentara tauhid).
Meskipun ibn tumart sebagai pencetus gerakan muwahidun, namun ia sendiri tidak pernah menjadi sultan. Yang lebih terkenal adalah abd almukmin yang awalnya sebagai wakil yang berkedudukan sebagai panglima. Ia akhirnya memimpin dinasyi almuwahudun selama 33 tahun (1130-1163) dengan membawa kemajuan pesat.
Ibn tumart sebagai pencetus, mula-mula pergi tanmal di woilayah sus untuk menyusun kekuatan. Yang pertama dilakukan adalah memberantas faham golomngan murabbitun yang menyimpang, menyurukan kemurnian tauhid menentang kekafiran, antrophomorpisme dan mengajak umat menjalankan amar makruf nahi mungkar walau harus dengan kekerasasan. Murid-muridnya disuruh membuat benteng agar sukar bagi musuh hendak memasukinya. Di tanmal di sinilh ibn tumart merumuskan system militernya sebagai organisasi pemerintahan. Tersusunlah tiga dewaan yang terdiri dari:
a. Dewan menteri (ahl al-syarah/ ahl al jamaah). Terdiri dari sepuluh orang.
b. Dewan majlis pemuka suku yang menjadi wakil setiap suku. Jumlahnya ada 50 orang.
c. Majlis rakyat, terdiri dari para murid, para keluarga al mahdi, kabillah hurghah dan ahl tanmaal.
Kebijaksanaan yang di tetapkan menghormati undang-=undang dan peraturan, bersifatv terpuji, shalat tepat waktu, melaksanakan wirit dan mentaati akidah muwahidiyah. Dengan demikian al muhad adalah gerakan politik keagamaan.
Setelah ibn tumart meninggal tampak kepemimpinan beralih kepada almukmin, lahir di tlemcen ( al-jazair). Dari suku zahata. Awal kepemimpinannya di arahkan kepada dua hal: pemasyarakatan ajaran muwahidiyah keseluruh kabilah di magribi, mengakhiri kekuasaan murabbitun. Pada tahun 1137 semua kabilah yang ada di negeri tanmaal dan negeri shaaal mengakui tunduk kepadanya dan berjanji sumpah setia.
Tahun 1144-1146 ia dapat menduduki tlemcn, feez, cuta, tangier, dan aghmar dari murabbitun. Selanjutnya di kuasai spanyol dan raja-raja kecil pada tahun 1145. Akhirnya pada tahun 1147 seluruh wilayah murabbitu menjadi wiliyah kekuasaannya. Petluasan di lanjutkan ke al-jazair (1152), tunisa, Tripoli, terus qoiruwan dan mahdiyah.
Almukmin di gantikan oleh yacop yusuf (1163-1184 M) pada masa pemerintahannya is berhasil menguasaai Toledo 5565 H/ 1170 M dan bagian barat andalus (1180 M). pada tahun 1156 M ia menaklukkan al meria, tahun 1156 sampai 1160 menaklukkan granda dan negeri-negeri sampai ke lembah jeni memerangi orang Kristen.
Abu ya’kop di gantikan abu yusuf al Mansur (1184-1189). Al manshur mencatat kemenangan atas penduduk bani hamad di bajaya setelah ia meminta bantuan bahuddin, panglima salahuddin al ayubi 584 H/1184 M. tahun 1195 abu yusuf ya’kup berhasil mematahkan kekuatan al konso VIII setelah menguasai benteng alarcos kemudian menguasai toleda dan akhirnya kembali ke sevila (sebagai ibu kota baru).
Al manshur di gantikan oleh Muhammad al nashir. Ia di kalahkan dalam pertempuran di toulose. Sejak itu kerajaan muwahidun melemah, orang Kristen yang pernah takhluk memberontak. Sebab itu habislah kekuasaannya di andalus. Tahun 1242 wali negeri tun9isia melepaskan diri dan mendirikan kerajaan bani hafas.
Pada zaman muwahidun tercatat pera cendikiawan muslim yang terkenal adalah ibn bajjah (533 H/ 1139 M). ia seorang ahli filsafat dan music, disebut avenface. selain itu ada ibn tufair ( ab bacer), seorang dokter istana muwahidun pada masa abu ya’kop yusuf. Ia dikenal juga dengan nama al andalusi, al kurtubi, al isibil (581 H/ 1185-1186 M).
Selain itu bidang arsitektur juga maju dengan didirikannya menara di savila, ribatul fhth yang meniru gaya aleksandria juga dengan mendirikan rumah sakit di marakesi yang tidak tertandingi.
Daulah muwahiudum juga mengadakan hunungan dagang yang luas terutama dengan pulau-pulau di seputar italia seperti geneo, kisa, fanice, dan sisilia.
Setelah mengalami kejayaan selama satu abad ( 1133-1169 M) dinasti muwqahidun mengalami kemunduran dan akhirnya hancur. Kemunduran ini terasa setelah an nasir wafat yang selanjutnya dipimpin oleh khalifah yang lemah. Adapun fakltor kemunduran daulah muwahidun ini di sebabkan olh :
a. Perebutn tahta di kalangan keluarga daulah .
b. Melemahnya control terhadap penguasa daerah.
c. Mengendurnya tradisi disiplin.
d. Memudarnya keyakinan akan keagungan misi al mahdi ibn tumart, bahkan namanya tidak di sebut lagi dalam dokumen Negara.
Hilanglah pengaruh al muwahidun di spanyol di ikuti pula oleh keruntuhan kekuasaan di afrika.
DAULAT BANI MARYAN
Daulat Bani Maryan berdiri pada tahun 614H-1217M. Asal usul Bani Maryan ialah dari bukit Zannanah di Maghribi. Sebelum mereka mengalahkan Maghribi, mereka hidup terpancar disebelah Sajalmasah dan Malwiyah sampai ke negeri Zab, sebab mereka adalah kabilah-kabilah pengembara.
Ketika Daulat Murabitin dan Daulat Muwahhidin mencapai kamajuannya, bani maryan sebagai kumpulan kabilah-kabilah pengembara di padang pasir, tidak di kenal dan tidak pula mengenal orang.
Pada tahun 610H, mereka datang ke Maghribi. Ketika dilihat telah barlain negeri dari biasanya, pada waktu itulah mereka mengambil kesempatan. Mereka masuk ke kota, mereka merampas apa yang bersua. Yang menjadi kepala persatuan kabilah liar ialah ‘Abdul Haq bin Mahyu.
BANI WATAS
Bani watas berasal dari kabilah-kabilah yang datang dari desa-desa Riff. Yang mula-mula jadi Sultan adalah Abu ‘Abdillah Muhammad Asy-Syeikh, tahun 876H. Setelah wafat, dia digantikan oleh Muhammad Abu Hasun. Tidak lama dia memerintah, dia ditangkap oleh seorang kerabatnya dan dilucuti pangkatnya dan digantikan oleh Abul Abbas Ahmad. Dia mencoba memerangi Asyraf Sa’diyin tetapi tidak berhasil, karena pihak Sa’diyin yang menang. Kerajaan Bani Watas juga disebut dengan Kerajaan Bani Maryan yang kedua.
ASYRAF SA’DIYIN
Pada tahun 1511M, dia diakui sebagai kepala oleh kabilah-kabilah yang pada saat itu dalam kacau balau karena ketiadaan pimpinan. Syarif-syarif itu mulanya menyeru kepada jihad dan perjuangan. Mereka meminta Gabnor Marocco yang bernama An-Nasir Busytanuf untuk membantu mereka dalam memerangi musuh yang tengah mengancam dari luar negeri, yaitu bangsa Portugis. Karena Gabnor itu tidak peduli akan kehendak mereka, masuklah mereka kedalam negeri Marocco dengan aman damai. Mereka mulai melebarkan kekuasaan sampai ke Sus, Dai’ah dan lain-lain. Dan mereka memerangi dan mengusir Bani Watas, sehingga satu persatu negeri kekuasaan Bani Watas jatuh ketangan mereka. Dan raja-raja Bani Watas mereka usir, juga ada yang mereka bunuh.
Setelah aman dan tidak ada lagi halangan langkah mereka dengan Bani Watas, mulailah mereka mengharapkan perhatian.
ASYRAF HASANIYYIN
Latar belakang berdirinya atas dasar ketidakpuasan terhadap pemerintah raja terakhir Bani Watas yaitu Abu Hasun. Pada tahun 1050H Maula Muhammad bin Syarif mendirikan suatu angkatan senjata dan memberontak terhadap pemerintah, dan akhirnya ia diangkat menjadi raja.
Ketika Maula Muhammad Syarif terbunuh pada tahun 1070H. Pemerintahan berpindah kepada Maula Rasyid. Ditangannya bertambah maju dan besarlah daulah yang baru itu. Kerajaan ini mempunyai armada yang kuat, seluruh negeri Maghribi serta pantainya dijaga dengan kapal perang yang besar, sehingga musuh tidak mudah menyerang.
BANI ZAYYAN
Pada tahun 632H, berdirilah kerajaan bani Zayyan. Negeri yang takluk kepadanya ialah Telimsan dan Al-Jazair. Kekuasaannya sampai kenegeri Fas. Mempunyai raja sebanyak sepuluh orang dan kerajaan itu akhirnya runtuh pada tahun 769H.
BANI AGHLAB
Pada tahun 184H, kerajaan bani Aghlab berdiri di negeri Turis. Aghlab diambil dari nenek moyang mereka Al-Aghlab bin Salim. Abu Ja’far Al-Mansur mengangkat Aghlab menjadi gubernur Afrika, maka datanglah ia ke Qairuan tahun 148H. Dalam kurun waktu kedelapan masehi, Aghlab masyhur memperluas kuasanya sampai ke benua Eropa, sehingga silih berganti tentara islam berlabuh di pantai lautan Putih Tengah, sampai ke negeri Itala,Prancis,pulau-pulau Corsica,Sardinia,Cicilia dan Malta.Pulau-pulau Cicilia itu lama sekali di tangan bani Aghlab,sampai sekarang bekas-bekas kekuasaan islam masih terdapat disana.Setelah itu kerajaan ini menerang ke Italia,dan kemudian di peranginya Prancis dan Yunani,dan juga kerajaan Lombardia.Pelabuhan-pelabuhan di sekitar lautan Adriaktik jatuh ke tangan mereka.Negeri-negeri Italia pun jatuh ke tangan mereka.Rencana selanjutnya adalah penaklukan negeri Konstantinopel dan Rima,tetapi cita-cita itu tidak terlaksana karena kematian para pembesar kerajaan dan kembalinya para pengikutnya ke Afrika.
Akhirnya kerajaan itu jatuh pada tahun 296H(909M) karena datang Abu Abdillah Asy-Syi’I mengalahkannya.
‘UBAIDIYIN (FATIMIYYIN)
Afrika Utara sampai tahun 850 dikuasai oleh bani Aghlab, meliputi wilayah Ifriqiyah (Tunisia) dan sebagian Pulau Sisilia, merupakan negara bagian Daulah Abbasiyah. Wilayah di sebelah baratnya berkuasa bani Rustamiyah di Aljazair dan bani Idris di Maroko, sedangkan Spanyol berada di bawah kekuasaan bani Umayyah II. Semua dinasti ini berkuasa sampai tahun 909. Namun sesudah tahun 909 muncul sebuah dinamika baru, terbentuknya negara Fathimiyah di Tunisia.
Gerakan yang membangkitkan negara baru ini merupakan gerakan bawah tanah yang tidak bisa ditelusuri secara jelas. Gerakan ini merupakan cabang dari Syi’ah Ismailiyah, yang mengakui enam imam pertama Syi’ah Imamiyah namun berselisih mengenai imam yang ketujuh. Bagi kaum Imamiyah, Musa al-Kazim putra Ja’far al-Sidiq adalah imam yang ketujuh, sedangkan kaum Ismailiyah mengakui Ismail putra Ja’far. Karena Ismail wafat lebih dahulu daripada bapaknya maka yang dinobatkan adalah Musa al-Kazim. Sementara menurut pengikut Ismail, hak atas Ismail sebagai imam tidak dapat dipindahkan kepada yang lain walau sudah meninggal.
Sejak pemimpin ketujuh mereka, Ismail, meninggal tahun 260 H/873-874 M aktifitas aliran Ismailiyah dimulai. Karena khalifah-khalifah Abbasiyah mengadakan penyelidikan, golongan yang setia kepada Ismail ibn Ja’far harus meninggalkan Salamiya, kota kecil di wilayah Hamah daerah Syiria menuju ke Afrika Utara. Abu Abdullah, seorang penganjur gerakan ini muncul pada akhir abad IX di antara suku Barbar Kutama di Tunisia sekitar tahun 893. Menjelang tahun 909 ia sudah memperoleh banyak dukungan sehingga mampu mengusir dinasti Aghlabi dari ibukota mereka dan menjadi penguasa. Abu Abdullah mengundang Ubaidillah yang diakui sebagai pemimpin gerakan datang ke Afrika Utara bergabung dengan mereka dan menempatkannya di bekas ibukota Aghlabi. Ia diakui sebagai imam Al-Mahdi pada bulan januari 910 M dan menjabat sebagai Amir al-Mu’minin.
Kedua gelar inilah yang membedakan antara kaum Fathimiyah dan dinasti lokal lainnya. Golongan Fathimiyah tidak hanya menolak kekuasaan Abbasiyah tetapi menyatakan bahwa merekalah yang sebenarnya paling berhak memerintah seluruh karajaan Islam. Lagipula mereka mempunyai pendukung-pendukung di Suriah, Yaman, dan bagian-bagian wilayah Abbasiyah lainnya, disamping golongan yang mempunyai pandangan yang sama dengan mereka.
Di Afrika Utara kekuasaan mereka segera menjadi besar. Tahun 909 mereka dapat menguasai dinasti Rustamiyah dari Tahert dan menyerang bani Idris di Maroko.
Khalifah-khalifah daulah Fathimiyah secara keseluruhan ada empat belas orang, tetapi yang berperan adalah:
1. Ubaidillah Al-Mahdi
2. Qo’im (322 h/934 m)
3. Mansur (334 h/945 m)
4. Mu’iz (341 h/952 m)
5. Aziz (364 h/973 m)
6. Hakim (386 h/996 m)
7. Zahir (411 h/1020 m)
8. Mustansir (472 h/1035 m)
Pekerjaan Fathimiyah yang pertama adalah mengambil kepercayaan ummat Islam bahwa mereka adalah keturunan Fathimah putri Rasul dan istri dari Ali ibn Abi Thalib. Tugas yang selanjutnya diperankan oleh Muiz yang mempunyai seorang Jendral bernama Jauhar Sicily yang dikirim untuk menguasai Mesir sebagai pusat Dunia Islam zaman itu. Berkat perjuangan Jendral Jauhar, Mesir dapat direbut dalam masa yang pendek. Tugas utamanya adalah:
a. Mendirikan ibukota baru yaitu Kairo.
b. Membina suatu universitas Islam yaitu Al-Azhar.
c. Menyebarluaskan ideologi Fathimiyah, yaitu Syi’ah, ke Palestina, Syiria, dan Hijaz.
Setelah itu baru khalifah Mu’iz datang datang ke Mesir tahun 362 H/973 M memasuki kota Iskandariyah, kemudian menuju Kairo dan memasuki kota yang baru. Tiga tahun kemudian Mu’iz meninggal dan digantikan oleh Aziz. Sesudah itu digantikan oleh al-Hakim yang melanjutkan pembangunan daulah Fathimiyah. Hakim memerintah selama 25 tahun. Jasanya yang besar adalah mendirikan Darul Hikmah. Yang berfungsi sebagai akademi yang sejajar dengan lembaga di Cordova dan Baghdad. Dilengkapi dengan perpustakaan yang bernama Daral-Ulum yang diisi dengan bermacam-macam buku tentang bermacam-macam ilmu. Lahir sarjana-sarjana dalam bermacam-macam ilmu, diantaranya yang terkenal adalah Ibnu Haitsam yang di Barat yang disebut dengan Alhazen. Bukunya Kitab al-Manazhir mengenai ilmu cahaya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di masa Gerard of Cremona dan disiarkan tahun 1572.
Di masa khalifah ke-8 Mustansir pengembangan ilmu makin semarak dengan perpustakaan negara yang dipenuhi dengan 200.000 buah buku. Zaman khalifah-khalifah ini Mesir mengalami kemakmuran. Perdagangan juga berkembang ke segala arah, ke India, ke Italia, dan Laut Tengah Barat, dan kadang-kadang ke Byzantium. Kota Kairo menjadi kota internasional yang berkembang produksi-produksinya. Kemakmuran penduduknya juga merangsang timbulnya pemikiran dari seluruh Dunia Islam karena semangat intelektualnya dan semangat toleransinya. Ahli Zimah terutama umat Kristen dan Yahudi mendapat perlakuan yang baik sehingga umat Kristen diperbolehkan membangun gereja. Beberapa diantara mereka ada yang diangkat menjadi gubernur diantaranya Menasseh, seorang Yahudi, sebagai gubernur Syiria pada zaman Al-Aziz. Bahkan Al-Aziz sendiri mempunyai seorang istri yang beragama Kristen.
Pada masa Al-Aziz Masjid Al-Azhar mengalami perubahan dasar. Keistimewaan masjid ini, ia dimulai sebagai sebuah masjid dan berkembang menjadi sebuah universitas. Al-Azhar yang dibangun tahun 970 M sebagai masjid yang baru, lama kelamaan berkembang menjadi pusat pendidikan tinggi Islam yang terus berlanjut sampai sekarang. Semula perguruan tinggi Al-Azhar dimaksudkan untuk menyebarluaskan doktrin Syi’ah, namun kemudian oleh Shalahuddin al-Ayyubi diubah menjadi pusat pendidikan Sunni sampai sekarang.
BANI ZIRI
Pada tahun 361H, berdirilah kerajaan bani Ziri di Tunisia.Latar belakang berdirinya adalah karena kurangnya kontrol yang dilakukan oleh Almu’iz terhadap wilayah kekuasaan yang ditinggalkannya di Afrika. Sementara raja Fatimiyyin sendiri sudah sekuat dulu lagi,sehingga Bani Ziri memisahkan diri dan membuat kerajaan sendiri sampai terhitung 8 raja yang menjadi pemimpin dalam kerajaan tersebut dan lama kekuasaannya mencapai 181 tahun.
BANI HAFAS
Berdirinya kerajaan ini pada tahun 603H setelah runtuhnya Bani Ziri.Kerajaan itu berbangsakan Abu Hafas Umar bin Abu Yahya Al-Hantami,salah satu pengikut Muhammad bin Tamrut, yang mengakui dirinya Al-Mahdi dan mendirikan kerajaan Al-Muwahhidun.Setelah beliau meninggal maka diganti oleh wazirnya yaitu Abdul Mukmin. Kerajaan Muwahhidun mulanya hanya kerajaan kecil saja, namun lambat laun kerajaan tersebut menjadi sangat kuat dan luas daerah k ekuasaannya sampai ke Eropa dan sebagian besar benua Afrika dan sebagian kecil Andalusia.Pangkat kekuasaan mereka bertambah naik,sehingga pernah memakai gelar khalifah.Ditingkatan raja-raja pertama,kekuasaan mereka sampai ke Telimsan dan Tripoli Barat.Kerajaan ini mundur setelah keturunan sesudahnya saling berebut pengaruh dan saling dengki mendengki diantara satu cabang keturunan dan keturunan lain.Keadaan ini di ketahui oleh kerajaan Turki Usmani sehingga kerajaan ini dapat ditaklukkan pada tahun 982H.Lama kekuasaannya adalah sekitar 379 tahun.
HUSAINIYAH
Setelah jatuhnya kerajaan bani Hafas,yang berkuasa di Tunisia adalah kerajaan Turki.Kerajaan Turki biasanya mengirimkan wakil untuk memerintah disana,sampai tahun 1117H.Pada tahun itu rakyat meminta kerajaan Turki supaya wakil kerajaan Turki yang bernama Husain bin Ali Pasha diangkat menjadi raja mereka dengan diberi gelar Pasha.Gelar itu lazim dipakai pada beberapa raja setelahnya.Ketika masa pemerintahan Muhammad Shahiq Baai,Perancis berusaha memasukkan pengaruhnya ke negeri itu,dan dibawah pengaruh Perancis,Muhammad Shadiq Baai dipaksa menandatangani sebuah perjanjian yang isinya adalah untuk menyerahkan Tunisia ketangan Perancis.Walaupun sempat terjadi perdebatan antara Muhammad Shadiq Baai dan salah satu wazirnya yang menolak rencana tersebut,akhirnya beliau tetap bersikukuh menandatangani perjanjian tersebut,da jatuhlah kerajaan tersebut ke tangan Perancis.
QARAH MANELI
Kerajaan ini berdiri pada tahun 1123H di Tripoli.Kerajaan ini terkenal karena armada lautnya yang sangat kuat.Dalam kurun waktu 100 tahun lamanya kerajaan ini bebas dari pengaruh dari kerajaan lain.Sampai akhirnya kapal-kapal perang mereka berubah sifatnya menjadi kapal bajak laut sehingga kapal-kapal dari Eropa yang melewatinya harus membayar pajak kepada mereka.Hal ini ikut mempengaruhi kestabilan pemerintahan.Dan beberapa waktu kemudian kondisi ini tercium oleh kerajaan Turki.Akhirnya dengan mudah kerajaan ini diserang dan jatuh dibawah kekuasaan Turki.
BANI IDRIS
Keturunan ‘Ali bin Abu Thalib yang turut ke negeri Maghribi, timbullah seorang bijaksana dan cerdik, namanya Idris. Dia mendirikan kekuasaan dan meneguhkan kedudukan sehingga dikuasainya negeri Talsaman dan seluruh Maghribi Al-Aqsa. Lebih kurang 263 tahun bani Idris memerintah. Dua kerajaan yang menjadi lawannya adalah kerajaan ‘Ubaidiyun di Afrika dan bani Umaiyah di Andalusia.
MURABITIN
Murabithun adalah salah satu dinasti islam yang berkuasa di Maghribi.Mulanya mereka hanya sekelompok orang yang tinggal di ribat (semacam madrasah).Asal-usul mereka dari dinasti Lemtuna,salah satu puak dari suku Senhaja.Berawal dari sekitar 1000 anggota pejuang mereka terus mengajarkan islam dengan mengajak suku-suku lain menganut agama Islam.Wilayah mereka meliputi Afrika Barat Daya dan Andalus.Pada mulanya merupakan gerakan keagamaan yang kemudian berkembang menjadi gerakan religio militer.mereka dipimpin oleh seorang guru spiritual yaitu Abdullah ibn Yasin dan seorang komandan militer.,Yahya ibn Umar.Pada masa pemerintahan ini berhasil menaklukkan wilayah kekuasaan kerajaan Sijilsamat sanpai ke daerah Adi Wara.setelah pemerintahannya,ia digantikan oleh Abu Bakar yang meneruskan gerakan penaklukan sampai ke Maroko.sejak saat itu beliau memegang kekuasaan penuh dan lambat laun mengembangkan system kesultanan.Sepeninggalnya digantikan oleh Abu Ya’kub Yusuf ibn Tasyfin.Pada masanya dibangun sebuah kota bernama Marakesy sebagai ibukota pemerintahan.ia juga memerintahkan beberapa pejabat untuk menduduki jabatan gubernur pada wilayah taklukan,sementara ia sendiri memerintah di Maroko.Pada masa ini dinasti Murabithun mengalami kejayaan.Puncak prestasi lainnya yaitu keberhasilannya menyeberang ke Spanyol.Keberangkatannya ke Spanyol atas undangan amir Cordova,Almu’tamid ibn Abbas,yang terancam kekuasaannya oleh raja Alfonso VI(raja Leon Castilia).Dalam pertempuran ini ia berhasil mengalahkan Raja Alfonso VI pada tahun 1086 M selanjutnya berhasil merebut Granada dan Malaga.Muali saat itulah ia memakai gelar Amir Al-Mukminin.
Ketika Yusuf meninggal,ia mewariskan kekuasaan kepada anaknya,Ali ibn Yusuf untuk melanjutkan pemerintahan dinasti ini.pada awalnya ia berhasil mengalahkan Raja Alfonso VI yang kembali menyerang pada tahun 1108 M.Namun lambat laun dinasti ini mengalami kemunduran dalam memperluas wilayah.Hal ini disebabkan perubahan sikap mental mereka yaitu menghadapi kemewahan yang berlebihan yang mengubah sikap mereka yang awalnya keras menjadi lemah lembut.mereka telah dibutakan oleh kemewahan materi.Puncaknya,Ali mengalami kekalahan pada pertempuran yang terjadi di Cuhera pada tahun 522 H/atau 1129 M, dan sejak itu kekuasaannya terus berangsur-angsur melemah.Menjelang pertengahan abad XII dinasti Murabithun mulai retak.Di Spanyol Muluk Al-Thawaif menolak kekuasaannya.Di Maroko sebuah gerakan keamanan mulai mengingkari kekuasaan dinasti ini.
Kelemahan-kelemahan yang berakhir pada kehancuran dinasti ini disebabkan oleh:
1. Lemahnya disiplin tentara dan merajalelanya korupsi melahirkan disintegrasi.
2. Berubahnya watak keras pembawaan Barbar menjadi lemah ketika memasuki kehidupan Maroko dan Andalus yang mewah.
3. Mereka memasuki Andalus ketika kecemerlangan intelektual kalangan Arab telah mengganti kesenangan berperang.
4. Kontak dengan peradaban yang sedang menurun dan tidak siap mengadakan asimilasi.
5. Dikalahkan oleh dinasti dari rumpun keluarganya sendiri yaitu Muwahhidin.
Adapun peranan dari Murabithun ini adalah
1. Mempersatukan bangsa Barbar yang menganut berbagai paham seperti Khawarij,Syiah,Sunni,dan sufi dalm satu kesatuan.
2. Pelarangan terhadap minuman keras,penghancuran instrument music,menghapus pungutan illegal,menerapkan hukum islam tentang bagian rampasan perang.
3. Membantu kaum Sunni melawan Syiah dan Khawarij.
4. Penguasa-penguasanya menjadi pendukung para penulis,filosof,para penyair,dan arsitektur bangsa Spanyol.
5. Membangun kota Marakesy menjadi ibukota kerajaan dan pusat keagamaan.
6. Sebagai yang pertama dalam pembuatan dinar menggunakan huruf Arab dengan tulisan Amir Al-Mukminin dibagian depan mencontoh uang Abbasiyah yang bertuliskan kalimat iman dibagian belakang.
KERAJAAN MUWAHHIDIN
Muncul sebagai aksi dari Al-Muralithun yang telah melakukan banyak penyimpangan dalam aqidah berkembang di Afrika utara berpusat di marakesy dan sebagian wilayah andalus( spanyol). Marakesy pada masa itu berpungsi sebagai pusat aktivitas politik, kehidupan social dan kebudayaan. Kondisinya digambarkan oleh ibn abi zar tidak kalah pentingnya dengan Baghdad pada masa awal abbasiyah.
Pada masa akhir murbbitun, Abdullah ibn tumart, seoarang sufi masjid cordova, melihat sepak terjang kaum murabbitun, yang ingin memperbaikinya. Kemudian berangkat ke Baghdad menembah ilmu kepada imam al-ghazali. Setelah dirasa memadai ia kembali, tinggal di maroko. Di situ ia mulai mengkritik dan mencela perbuatan raja-raja murabbitun yang bersalahan dengan syariat agama islam, yang menurut fahamnya tidak mengikuti sunnah rasul. Ia mendawakan dirinya sebagai Al-mahdi yang akan membangkitkan kebenaran dan keadilan. Maka banyaklah pengikutnya. Setelah banyak pengikutnya ia mempropagandakan ajarannya yang berfaham tauhid, menentang kekafiran dan pengikutnya di sebut muwahidun ( bala tentara tauhid).
Meskipun ibn tumart sebagai pencetus gerakan muwahidun, namun ia sendiri tidak pernah menjadi sultan. Yang lebih terkenal adalah abd almukmin yang awalnya sebagai wakil yang berkedudukan sebagai panglima. Ia akhirnya memimpin dinasyi almuwahudun selama 33 tahun (1130-1163) dengan membawa kemajuan pesat.
Ibn tumart sebagai pencetus, mula-mula pergi tanmal di woilayah sus untuk menyusun kekuatan. Yang pertama dilakukan adalah memberantas faham golomngan murabbitun yang menyimpang, menyurukan kemurnian tauhid menentang kekafiran, antrophomorpisme dan mengajak umat menjalankan amar makruf nahi mungkar walau harus dengan kekerasasan. Murid-muridnya disuruh membuat benteng agar sukar bagi musuh hendak memasukinya. Di tanmal di sinilh ibn tumart merumuskan system militernya sebagai organisasi pemerintahan. Tersusunlah tiga dewaan yang terdiri dari:
a. Dewan menteri (ahl al-syarah/ ahl al jamaah). Terdiri dari sepuluh orang.
b. Dewan majlis pemuka suku yang menjadi wakil setiap suku. Jumlahnya ada 50 orang.
c. Majlis rakyat, terdiri dari para murid, para keluarga al mahdi, kabillah hurghah dan ahl tanmaal.
Kebijaksanaan yang di tetapkan menghormati undang-=undang dan peraturan, bersifatv terpuji, shalat tepat waktu, melaksanakan wirit dan mentaati akidah muwahidiyah. Dengan demikian al muhad adalah gerakan politik keagamaan.
Setelah ibn tumart meninggal tampak kepemimpinan beralih kepada almukmin, lahir di tlemcen ( al-jazair). Dari suku zahata. Awal kepemimpinannya di arahkan kepada dua hal: pemasyarakatan ajaran muwahidiyah keseluruh kabilah di magribi, mengakhiri kekuasaan murabbitun. Pada tahun 1137 semua kabilah yang ada di negeri tanmaal dan negeri shaaal mengakui tunduk kepadanya dan berjanji sumpah setia.
Tahun 1144-1146 ia dapat menduduki tlemcn, feez, cuta, tangier, dan aghmar dari murabbitun. Selanjutnya di kuasai spanyol dan raja-raja kecil pada tahun 1145. Akhirnya pada tahun 1147 seluruh wilayah murabbitu menjadi wiliyah kekuasaannya. Petluasan di lanjutkan ke al-jazair (1152), tunisa, Tripoli, terus qoiruwan dan mahdiyah.
Almukmin di gantikan oleh yacop yusuf (1163-1184 M) pada masa pemerintahannya is berhasil menguasaai Toledo 5565 H/ 1170 M dan bagian barat andalus (1180 M). pada tahun 1156 M ia menaklukkan al meria, tahun 1156 sampai 1160 menaklukkan granda dan negeri-negeri sampai ke lembah jeni memerangi orang Kristen.
Abu ya’kop di gantikan abu yusuf al Mansur (1184-1189). Al manshur mencatat kemenangan atas penduduk bani hamad di bajaya setelah ia meminta bantuan bahuddin, panglima salahuddin al ayubi 584 H/1184 M. tahun 1195 abu yusuf ya’kup berhasil mematahkan kekuatan al konso VIII setelah menguasai benteng alarcos kemudian menguasai toleda dan akhirnya kembali ke sevila (sebagai ibu kota baru).
Al manshur di gantikan oleh Muhammad al nashir. Ia di kalahkan dalam pertempuran di toulose. Sejak itu kerajaan muwahidun melemah, orang Kristen yang pernah takhluk memberontak. Sebab itu habislah kekuasaannya di andalus. Tahun 1242 wali negeri tun9isia melepaskan diri dan mendirikan kerajaan bani hafas.
Pada zaman muwahidun tercatat pera cendikiawan muslim yang terkenal adalah ibn bajjah (533 H/ 1139 M). ia seorang ahli filsafat dan music, disebut avenface. selain itu ada ibn tufair ( ab bacer), seorang dokter istana muwahidun pada masa abu ya’kop yusuf. Ia dikenal juga dengan nama al andalusi, al kurtubi, al isibil (581 H/ 1185-1186 M).
Selain itu bidang arsitektur juga maju dengan didirikannya menara di savila, ribatul fhth yang meniru gaya aleksandria juga dengan mendirikan rumah sakit di marakesi yang tidak tertandingi.
Daulah muwahiudum juga mengadakan hunungan dagang yang luas terutama dengan pulau-pulau di seputar italia seperti geneo, kisa, fanice, dan sisilia.
Setelah mengalami kejayaan selama satu abad ( 1133-1169 M) dinasti muwqahidun mengalami kemunduran dan akhirnya hancur. Kemunduran ini terasa setelah an nasir wafat yang selanjutnya dipimpin oleh khalifah yang lemah. Adapun fakltor kemunduran daulah muwahidun ini di sebabkan olh :
a. Perebutn tahta di kalangan keluarga daulah .
b. Melemahnya control terhadap penguasa daerah.
c. Mengendurnya tradisi disiplin.
d. Memudarnya keyakinan akan keagungan misi al mahdi ibn tumart, bahkan namanya tidak di sebut lagi dalam dokumen Negara.
Hilanglah pengaruh al muwahidun di spanyol di ikuti pula oleh keruntuhan kekuasaan di afrika.
DAULAT BANI MARYAN
Daulat Bani Maryan berdiri pada tahun 614H-1217M. Asal usul Bani Maryan ialah dari bukit Zannanah di Maghribi. Sebelum mereka mengalahkan Maghribi, mereka hidup terpancar disebelah Sajalmasah dan Malwiyah sampai ke negeri Zab, sebab mereka adalah kabilah-kabilah pengembara.
Ketika Daulat Murabitin dan Daulat Muwahhidin mencapai kamajuannya, bani maryan sebagai kumpulan kabilah-kabilah pengembara di padang pasir, tidak di kenal dan tidak pula mengenal orang.
Pada tahun 610H, mereka datang ke Maghribi. Ketika dilihat telah barlain negeri dari biasanya, pada waktu itulah mereka mengambil kesempatan. Mereka masuk ke kota, mereka merampas apa yang bersua. Yang menjadi kepala persatuan kabilah liar ialah ‘Abdul Haq bin Mahyu.
BANI WATAS
Bani watas berasal dari kabilah-kabilah yang datang dari desa-desa Riff. Yang mula-mula jadi Sultan adalah Abu ‘Abdillah Muhammad Asy-Syeikh, tahun 876H. Setelah wafat, dia digantikan oleh Muhammad Abu Hasun. Tidak lama dia memerintah, dia ditangkap oleh seorang kerabatnya dan dilucuti pangkatnya dan digantikan oleh Abul Abbas Ahmad. Dia mencoba memerangi Asyraf Sa’diyin tetapi tidak berhasil, karena pihak Sa’diyin yang menang. Kerajaan Bani Watas juga disebut dengan Kerajaan Bani Maryan yang kedua.
ASYRAF SA’DIYIN
Pada tahun 1511M, dia diakui sebagai kepala oleh kabilah-kabilah yang pada saat itu dalam kacau balau karena ketiadaan pimpinan. Syarif-syarif itu mulanya menyeru kepada jihad dan perjuangan. Mereka meminta Gabnor Marocco yang bernama An-Nasir Busytanuf untuk membantu mereka dalam memerangi musuh yang tengah mengancam dari luar negeri, yaitu bangsa Portugis. Karena Gabnor itu tidak peduli akan kehendak mereka, masuklah mereka kedalam negeri Marocco dengan aman damai. Mereka mulai melebarkan kekuasaan sampai ke Sus, Dai’ah dan lain-lain. Dan mereka memerangi dan mengusir Bani Watas, sehingga satu persatu negeri kekuasaan Bani Watas jatuh ketangan mereka. Dan raja-raja Bani Watas mereka usir, juga ada yang mereka bunuh.
Setelah aman dan tidak ada lagi halangan langkah mereka dengan Bani Watas, mulailah mereka mengharapkan perhatian.
ASYRAF HASANIYYIN
Latar belakang berdirinya atas dasar ketidakpuasan terhadap pemerintah raja terakhir Bani Watas yaitu Abu Hasun. Pada tahun 1050H Maula Muhammad bin Syarif mendirikan suatu angkatan senjata dan memberontak terhadap pemerintah, dan akhirnya ia diangkat menjadi raja.
Ketika Maula Muhammad Syarif terbunuh pada tahun 1070H. Pemerintahan berpindah kepada Maula Rasyid. Ditangannya bertambah maju dan besarlah daulah yang baru itu. Kerajaan ini mempunyai armada yang kuat, seluruh negeri Maghribi serta pantainya dijaga dengan kapal perang yang besar, sehingga musuh tidak mudah menyerang.
BANI ZAYYAN
Pada tahun 632H, berdirilah kerajaan bani Zayyan. Negeri yang takluk kepadanya ialah Telimsan dan Al-Jazair. Kekuasaannya sampai kenegeri Fas. Mempunyai raja sebanyak sepuluh orang dan kerajaan itu akhirnya runtuh pada tahun 769H.
BANI AGHLAB
Pada tahun 184H, kerajaan bani Aghlab berdiri di negeri Turis. Aghlab diambil dari nenek moyang mereka Al-Aghlab bin Salim. Abu Ja’far Al-Mansur mengangkat Aghlab menjadi gubernur Afrika, maka datanglah ia ke Qairuan tahun 148H. Dalam kurun waktu kedelapan masehi, Aghlab masyhur memperluas kuasanya sampai ke benua Eropa, sehingga silih berganti tentara islam berlabuh di pantai lautan Putih Tengah, sampai ke negeri Itala,Prancis,pulau-pulau Corsica,Sardinia,Cicilia dan Malta.Pulau-pulau Cicilia itu lama sekali di tangan bani Aghlab,sampai sekarang bekas-bekas kekuasaan islam masih terdapat disana.Setelah itu kerajaan ini menerang ke Italia,dan kemudian di peranginya Prancis dan Yunani,dan juga kerajaan Lombardia.Pelabuhan-pelabuhan di sekitar lautan Adriaktik jatuh ke tangan mereka.Negeri-negeri Italia pun jatuh ke tangan mereka.Rencana selanjutnya adalah penaklukan negeri Konstantinopel dan Rima,tetapi cita-cita itu tidak terlaksana karena kematian para pembesar kerajaan dan kembalinya para pengikutnya ke Afrika.
Akhirnya kerajaan itu jatuh pada tahun 296H(909M) karena datang Abu Abdillah Asy-Syi’I mengalahkannya.
‘UBAIDIYIN (FATIMIYYIN)
Afrika Utara sampai tahun 850 dikuasai oleh bani Aghlab, meliputi wilayah Ifriqiyah (Tunisia) dan sebagian Pulau Sisilia, merupakan negara bagian Daulah Abbasiyah. Wilayah di sebelah baratnya berkuasa bani Rustamiyah di Aljazair dan bani Idris di Maroko, sedangkan Spanyol berada di bawah kekuasaan bani Umayyah II. Semua dinasti ini berkuasa sampai tahun 909. Namun sesudah tahun 909 muncul sebuah dinamika baru, terbentuknya negara Fathimiyah di Tunisia.
Gerakan yang membangkitkan negara baru ini merupakan gerakan bawah tanah yang tidak bisa ditelusuri secara jelas. Gerakan ini merupakan cabang dari Syi’ah Ismailiyah, yang mengakui enam imam pertama Syi’ah Imamiyah namun berselisih mengenai imam yang ketujuh. Bagi kaum Imamiyah, Musa al-Kazim putra Ja’far al-Sidiq adalah imam yang ketujuh, sedangkan kaum Ismailiyah mengakui Ismail putra Ja’far. Karena Ismail wafat lebih dahulu daripada bapaknya maka yang dinobatkan adalah Musa al-Kazim. Sementara menurut pengikut Ismail, hak atas Ismail sebagai imam tidak dapat dipindahkan kepada yang lain walau sudah meninggal.
Sejak pemimpin ketujuh mereka, Ismail, meninggal tahun 260 H/873-874 M aktifitas aliran Ismailiyah dimulai. Karena khalifah-khalifah Abbasiyah mengadakan penyelidikan, golongan yang setia kepada Ismail ibn Ja’far harus meninggalkan Salamiya, kota kecil di wilayah Hamah daerah Syiria menuju ke Afrika Utara. Abu Abdullah, seorang penganjur gerakan ini muncul pada akhir abad IX di antara suku Barbar Kutama di Tunisia sekitar tahun 893. Menjelang tahun 909 ia sudah memperoleh banyak dukungan sehingga mampu mengusir dinasti Aghlabi dari ibukota mereka dan menjadi penguasa. Abu Abdullah mengundang Ubaidillah yang diakui sebagai pemimpin gerakan datang ke Afrika Utara bergabung dengan mereka dan menempatkannya di bekas ibukota Aghlabi. Ia diakui sebagai imam Al-Mahdi pada bulan januari 910 M dan menjabat sebagai Amir al-Mu’minin.
Kedua gelar inilah yang membedakan antara kaum Fathimiyah dan dinasti lokal lainnya. Golongan Fathimiyah tidak hanya menolak kekuasaan Abbasiyah tetapi menyatakan bahwa merekalah yang sebenarnya paling berhak memerintah seluruh karajaan Islam. Lagipula mereka mempunyai pendukung-pendukung di Suriah, Yaman, dan bagian-bagian wilayah Abbasiyah lainnya, disamping golongan yang mempunyai pandangan yang sama dengan mereka.
Di Afrika Utara kekuasaan mereka segera menjadi besar. Tahun 909 mereka dapat menguasai dinasti Rustamiyah dari Tahert dan menyerang bani Idris di Maroko.
Khalifah-khalifah daulah Fathimiyah secara keseluruhan ada empat belas orang, tetapi yang berperan adalah:
1. Ubaidillah Al-Mahdi
2. Qo’im (322 h/934 m)
3. Mansur (334 h/945 m)
4. Mu’iz (341 h/952 m)
5. Aziz (364 h/973 m)
6. Hakim (386 h/996 m)
7. Zahir (411 h/1020 m)
8. Mustansir (472 h/1035 m)
Pekerjaan Fathimiyah yang pertama adalah mengambil kepercayaan ummat Islam bahwa mereka adalah keturunan Fathimah putri Rasul dan istri dari Ali ibn Abi Thalib. Tugas yang selanjutnya diperankan oleh Muiz yang mempunyai seorang Jendral bernama Jauhar Sicily yang dikirim untuk menguasai Mesir sebagai pusat Dunia Islam zaman itu. Berkat perjuangan Jendral Jauhar, Mesir dapat direbut dalam masa yang pendek. Tugas utamanya adalah:
a. Mendirikan ibukota baru yaitu Kairo.
b. Membina suatu universitas Islam yaitu Al-Azhar.
c. Menyebarluaskan ideologi Fathimiyah, yaitu Syi’ah, ke Palestina, Syiria, dan Hijaz.
Setelah itu baru khalifah Mu’iz datang datang ke Mesir tahun 362 H/973 M memasuki kota Iskandariyah, kemudian menuju Kairo dan memasuki kota yang baru. Tiga tahun kemudian Mu’iz meninggal dan digantikan oleh Aziz. Sesudah itu digantikan oleh al-Hakim yang melanjutkan pembangunan daulah Fathimiyah. Hakim memerintah selama 25 tahun. Jasanya yang besar adalah mendirikan Darul Hikmah. Yang berfungsi sebagai akademi yang sejajar dengan lembaga di Cordova dan Baghdad. Dilengkapi dengan perpustakaan yang bernama Daral-Ulum yang diisi dengan bermacam-macam buku tentang bermacam-macam ilmu. Lahir sarjana-sarjana dalam bermacam-macam ilmu, diantaranya yang terkenal adalah Ibnu Haitsam yang di Barat yang disebut dengan Alhazen. Bukunya Kitab al-Manazhir mengenai ilmu cahaya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di masa Gerard of Cremona dan disiarkan tahun 1572.
Di masa khalifah ke-8 Mustansir pengembangan ilmu makin semarak dengan perpustakaan negara yang dipenuhi dengan 200.000 buah buku. Zaman khalifah-khalifah ini Mesir mengalami kemakmuran. Perdagangan juga berkembang ke segala arah, ke India, ke Italia, dan Laut Tengah Barat, dan kadang-kadang ke Byzantium. Kota Kairo menjadi kota internasional yang berkembang produksi-produksinya. Kemakmuran penduduknya juga merangsang timbulnya pemikiran dari seluruh Dunia Islam karena semangat intelektualnya dan semangat toleransinya. Ahli Zimah terutama umat Kristen dan Yahudi mendapat perlakuan yang baik sehingga umat Kristen diperbolehkan membangun gereja. Beberapa diantara mereka ada yang diangkat menjadi gubernur diantaranya Menasseh, seorang Yahudi, sebagai gubernur Syiria pada zaman Al-Aziz. Bahkan Al-Aziz sendiri mempunyai seorang istri yang beragama Kristen.
Pada masa Al-Aziz Masjid Al-Azhar mengalami perubahan dasar. Keistimewaan masjid ini, ia dimulai sebagai sebuah masjid dan berkembang menjadi sebuah universitas. Al-Azhar yang dibangun tahun 970 M sebagai masjid yang baru, lama kelamaan berkembang menjadi pusat pendidikan tinggi Islam yang terus berlanjut sampai sekarang. Semula perguruan tinggi Al-Azhar dimaksudkan untuk menyebarluaskan doktrin Syi’ah, namun kemudian oleh Shalahuddin al-Ayyubi diubah menjadi pusat pendidikan Sunni sampai sekarang.
BANI ZIRI
Pada tahun 361H, berdirilah kerajaan bani Ziri di Tunisia.Latar belakang berdirinya adalah karena kurangnya kontrol yang dilakukan oleh Almu’iz terhadap wilayah kekuasaan yang ditinggalkannya di Afrika. Sementara raja Fatimiyyin sendiri sudah sekuat dulu lagi,sehingga Bani Ziri memisahkan diri dan membuat kerajaan sendiri sampai terhitung 8 raja yang menjadi pemimpin dalam kerajaan tersebut dan lama kekuasaannya mencapai 181 tahun.
BANI HAFAS
Berdirinya kerajaan ini pada tahun 603H setelah runtuhnya Bani Ziri.Kerajaan itu berbangsakan Abu Hafas Umar bin Abu Yahya Al-Hantami,salah satu pengikut Muhammad bin Tamrut, yang mengakui dirinya Al-Mahdi dan mendirikan kerajaan Al-Muwahhidun.Setelah beliau meninggal maka diganti oleh wazirnya yaitu Abdul Mukmin. Kerajaan Muwahhidun mulanya hanya kerajaan kecil saja, namun lambat laun kerajaan tersebut menjadi sangat kuat dan luas daerah k ekuasaannya sampai ke Eropa dan sebagian besar benua Afrika dan sebagian kecil Andalusia.Pangkat kekuasaan mereka bertambah naik,sehingga pernah memakai gelar khalifah.Ditingkatan raja-raja pertama,kekuasaan mereka sampai ke Telimsan dan Tripoli Barat.Kerajaan ini mundur setelah keturunan sesudahnya saling berebut pengaruh dan saling dengki mendengki diantara satu cabang keturunan dan keturunan lain.Keadaan ini di ketahui oleh kerajaan Turki Usmani sehingga kerajaan ini dapat ditaklukkan pada tahun 982H.Lama kekuasaannya adalah sekitar 379 tahun.
HUSAINIYAH
Setelah jatuhnya kerajaan bani Hafas,yang berkuasa di Tunisia adalah kerajaan Turki.Kerajaan Turki biasanya mengirimkan wakil untuk memerintah disana,sampai tahun 1117H.Pada tahun itu rakyat meminta kerajaan Turki supaya wakil kerajaan Turki yang bernama Husain bin Ali Pasha diangkat menjadi raja mereka dengan diberi gelar Pasha.Gelar itu lazim dipakai pada beberapa raja setelahnya.Ketika masa pemerintahan Muhammad Shahiq Baai,Perancis berusaha memasukkan pengaruhnya ke negeri itu,dan dibawah pengaruh Perancis,Muhammad Shadiq Baai dipaksa menandatangani sebuah perjanjian yang isinya adalah untuk menyerahkan Tunisia ketangan Perancis.Walaupun sempat terjadi perdebatan antara Muhammad Shadiq Baai dan salah satu wazirnya yang menolak rencana tersebut,akhirnya beliau tetap bersikukuh menandatangani perjanjian tersebut,da jatuhlah kerajaan tersebut ke tangan Perancis.
QARAH MANELI
Kerajaan ini berdiri pada tahun 1123H di Tripoli.Kerajaan ini terkenal karena armada lautnya yang sangat kuat.Dalam kurun waktu 100 tahun lamanya kerajaan ini bebas dari pengaruh dari kerajaan lain.Sampai akhirnya kapal-kapal perang mereka berubah sifatnya menjadi kapal bajak laut sehingga kapal-kapal dari Eropa yang melewatinya harus membayar pajak kepada mereka.Hal ini ikut mempengaruhi kestabilan pemerintahan.Dan beberapa waktu kemudian kondisi ini tercium oleh kerajaan Turki.Akhirnya dengan mudah kerajaan ini diserang dan jatuh dibawah kekuasaan Turki.
Download File .docx Dropbox.com